Senin, 28 Februari 2011

hidupnya mengalir seperti air

Saya tidak tahu kenapa orang begitu pasrahnya pada kehidupan hingga mengatakan hidupnya mengalir seperti air. Ada dua kemungkinan pertama karena tak percaya the power of dream seperti kata Honda kemudian ia tak mau melakukan apapun hingga mengalir saja. Yang kedua karena telah kecewa dengan mimpinya yang dahulu tak kunjung terjadi.

Ada dua fakta menentang teori hidup mengalir seperti air. Pertama air tidak selalu mengalir ke laut. Bisa ke air minum, gallon atu lebih parah ke comberan got. Maukah hidup anda mengalir ke comberan sebetulnya hidup anda begitu sempurna jika dibandingakan dengan yang lebih kekurangan dari kita. Kedua ikan yang mengikuti aliran air hanya ikan mati. Karena ikan yang hidup akan berjuang sekuat tenaga tidak terbawa arus air. Lalu apakah kita sudah mati hingga kita mengikuti arus air?

Saya ceritakan betapa penting mimpi. Ada dua orang yang berada dalam bus yang sedang berjalan lalu kenektur bertanya anda mau turun dimana? Orang pertama menyabut terminal dan orang kedua menyebut tidak tahu. Kira-kira yang pertama di turunkan yang pertama atau yang kedua? Bisa jadi yang tidak tahu turun dimana bisa di turunkan di kantor polisi. Karena orang ini tersesat atau di turunkan di rumah sakit jiwa.

Bukankah hidup dalam perjalanan bayangkan di jalan tak punya tujuan. Akankah anda mendapat sesuatu dari hidup yang singkat ini? Maka tentukanlah tujuan. Karena tujuan yang membedakan orang yang tersesat dengan yang tidak. Jadilah ikan yang hidup, jadilah air yang pasti akan mengalir ke tempat yang memulyakan. Jangan menyiakan hidup yang sebentar. Jadi jelaslah manfaat sebuah impian.

Duniaberkelimpahan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar